Senin, 30 Desember 2013
Judul: Tum Hi Ho Penyanyi: Arijit Singh Penata Musik: Mithoon Sharma Film: Aashiqui 2 Pemain: Aditya Roy Kapoor, Shraddha Sinha, Shaad Randhawa
Published :
09.08
Author :
action style
Hum tere bin ab reh nahin sakte
(Aku tanpamu kini tak dapat hidup)
Tere bina kya wajood mera
(Tanpamu apalah arti keberadaanku)
Tujh se judaa gar ho jaayenge
(Bila kelak aku berpisah denganmu)
To khud se hi ho jaayenge judaa
(Maka aku juga akan berpisah dari diriku)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
***
Tera mera rishtaa hai kaisa
(Seperti apa hubungan kita berdua)
Ik pal door gawaara nahin
(Tak dapat jauh barang sekejap saja)
Tere liye har roz hain jeete
(Untukmu setiap hari aku bertahan hidup)
Tujhko diya mera waqt sabhi
(Telah kuberikan seluruh waktuku kepadamu)
Koi lamha mera naa ho tere bina
(Tiada sedikitpun waktuku tanpa kehadiranmu)
Har saans pe naam tera
(Di tiap helaan napasku ada namamu)
***
Tere liye hi jiya main
(Hanya untukmu aku hidup)
Khud ko jo yoon de diya hai
(Telah kuserahkan diriku padamu seperti ini)
Teri wafaa ne mujhko sambhaala
(Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku)
Saare ghamon ko dil se nikaala
(Menghapus seluruh duka dari dalam hati)
Tere saath mera hai naseeb juraa
(Bersamamu nasibku terjalin)
Tujhe paake adhoora na raha
(Setelah mendapatkanmu diriku menjadi sempurna)
___________________
Judul: Meri Aashiqui
Penyanyi: Arijit Singh, Palak Muchhal
Penata Musik: Mithoon Sharma
Tu mujhe chhod jaaye
(Kau pergi meninggalkanku)
Yeh nahin ho sakta, saathiya
(Ini tak mungkin terjadi, kasihku)
Meri baaton mein tera zikr sadaa
(Dalam ucapanku selalu kusebut namamu)
Meri yaad mein teri fikr sadaa
(Dalam pikiranku selalu kuingat dirimu)
Main jo bhi hoon, tum hi to ho
(Apapun diriku kini adalah karenamu seorang)
Mujhe tumse mili apni adaa
(Pertemuanku denganmu adalah kemuliaanku)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
Tum hi ho, tum hi ho
(Hanya kamu, hanya kamu saja)
Arz bhi, mera marz bhi
(Keinginanku jua, rasa sakitku jua)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
***
Tere liye hi jiya main
(Hanya untukmu aku hidup)
Khud ko jo yoon de diya hai
(Telah kuserahkan diriku padamu seperti ini)
Teri wafaa ne mujhko sambhaala
(Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku)
Saare ghamon ko dil se nikaala
(Menghapus seluruh duka dari dalam hati)
Main jo mit bhi gaya
(Bila nanti pun aku telah tiada)
Tu wajood mera
(Kau yang menjadi wujudku)
Sadaa tujh mein rahe zinda
(Selamanya aku akan hidup dalam dirimu)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
Tum hi ho, tum hi ho
(Hanya kamu, hanya kamu saja)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
(Aku tanpamu kini tak dapat hidup)
Tere bina kya wajood mera
(Tanpamu apalah arti keberadaanku)
Tujh se judaa gar ho jaayenge
(Bila kelak aku berpisah denganmu)
To khud se hi ho jaayenge judaa
(Maka aku juga akan berpisah dari diriku)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
***
Tera mera rishtaa hai kaisa
(Seperti apa hubungan kita berdua)
Ik pal door gawaara nahin
(Tak dapat jauh barang sekejap saja)
Tere liye har roz hain jeete
(Untukmu setiap hari aku bertahan hidup)
Tujhko diya mera waqt sabhi
(Telah kuberikan seluruh waktuku kepadamu)
Koi lamha mera naa ho tere bina
(Tiada sedikitpun waktuku tanpa kehadiranmu)
Har saans pe naam tera
(Di tiap helaan napasku ada namamu)
***
Tere liye hi jiya main
(Hanya untukmu aku hidup)
Khud ko jo yoon de diya hai
(Telah kuserahkan diriku padamu seperti ini)
Teri wafaa ne mujhko sambhaala
(Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku)
Saare ghamon ko dil se nikaala
(Menghapus seluruh duka dari dalam hati)
Tere saath mera hai naseeb juraa
(Bersamamu nasibku terjalin)
Tujhe paake adhoora na raha
(Setelah mendapatkanmu diriku menjadi sempurna)
___________________
Judul: Meri Aashiqui
Penyanyi: Arijit Singh, Palak Muchhal
Penata Musik: Mithoon Sharma
Tu mujhe chhod jaaye
(Kau pergi meninggalkanku)
Yeh nahin ho sakta, saathiya
(Ini tak mungkin terjadi, kasihku)
Meri baaton mein tera zikr sadaa
(Dalam ucapanku selalu kusebut namamu)
Meri yaad mein teri fikr sadaa
(Dalam pikiranku selalu kuingat dirimu)
Main jo bhi hoon, tum hi to ho
(Apapun diriku kini adalah karenamu seorang)
Mujhe tumse mili apni adaa
(Pertemuanku denganmu adalah kemuliaanku)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
Tum hi ho, tum hi ho
(Hanya kamu, hanya kamu saja)
Arz bhi, mera marz bhi
(Keinginanku jua, rasa sakitku jua)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
***
Tere liye hi jiya main
(Hanya untukmu aku hidup)
Khud ko jo yoon de diya hai
(Telah kuserahkan diriku padamu seperti ini)
Teri wafaa ne mujhko sambhaala
(Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku)
Saare ghamon ko dil se nikaala
(Menghapus seluruh duka dari dalam hati)
Main jo mit bhi gaya
(Bila nanti pun aku telah tiada)
Tu wajood mera
(Kau yang menjadi wujudku)
Sadaa tujh mein rahe zinda
(Selamanya aku akan hidup dalam dirimu)
Kyonki tum hi ho
(Karena hanya kamu)
Ab tum hi ho
(Kini hanya kamu)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
Tum hi ho, tum hi ho
(Hanya kamu, hanya kamu saja)
Zindagi ab tum hi ho
(Kehidupanku kini hanya kamu seorang)
Chain bhi, mera dard bhi
(Ketenanganku jua, deritaku jua)
Meri aashiqui ab tum hi ho
(Romansaku kini hanya kamu seorang)
Mau liat videonya....just take a look at
#Catatan#
Aashiqui memiliki makna 'sedang dalam keadaan jatuh cinta atau dimabuk asmara'. Dapat pula diterjemahkan sebagai kasmaran; romansa; percintaan; kemesraan; cumbu rayu.
Berasal dari kata Aashiq yang berarti kekasih hati.
Sumber : Youtube, Komunitas Bollywood Indonesia, Google pic
Senin, 23 Desember 2013
Published :
19.54
Author :
action style
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada umumnya jumlah
pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerah atau wilayah adalah terbatas.
Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume penjualan tidak akan mencapai
hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan usaha untuk memperluas daerah
pemasaran. Usaha untuk memperluas daerah pemasaran dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, seperti konsinyasi, pembukaan agen penjualan, serta
pembukaan kantor cabang. Salah satu perusahaan yang melakukan penjualan secara
konsinyasi adalah Penerbit Pro-U Media. Perusahaan ini melakukan penjualan buku
secara konsinyasi dengan pihaktoko buku. Dengan demikian, makalah ini akan
membahas mengenai penjualan secara konsinyasi antara penerbit Pro-U Media dan
TB Ramedia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Konsinyasi?
2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam
Konsinyasi?
3. Bagaimana akuntansi yang berlaku untuk penjualan
konsinyasi pada kasus toko buku Ramedia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsinyasi
Pengertian
Konsinyasi
adalah penyerahan barang
oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak
atas barang tersebut tetap berada di
tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual.
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang
(pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima
titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Adapun pengertian
penjualan menurut Hadori Yunus Harnanto adalah:
“Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang
memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan
dengan memberikan komisi”
Pada
dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:
-
Unsur
perjanjian
-
Unsur
pemilik barang
-
Unsur
pihak yang dititipi barang
-
Unsur
barang yang dititipkan
-
Unsur
komisi
Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan
membuat transaksi tidak dapat disebut penjualan konsinyasi, oleh karena itu
seluruh unsur tersebut harus ada pada saat penjualan konsinyasi.
Konsinyor (Consignor)
Pihak yang memiliki barang.
Konsinyi (Consignee)
Pihak yang mengusahakan penjualan barang.
Alasan
Konsinyor
1. Memungkinkan
produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama : barang
baru, barang mahal, harga berfluktuasi
2. Memperoleh
spesialis penjualan
3. Harga
jual eceran dapat dikendalikan
Alasan
Konsinyi
1. Terlepas
dari resiko kegagalan penjualan barang
2. Resiko
kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
3. Kebutuhan
modal kerja berkurang
Kontrak
Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)
Hak Konsinyi :
1. Berhak
memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan
2. Berhak
menawarkan garansi atas barang tersebut
Kewajiban
Konsinyi :
1. Harus
melindungi barang konsinyasi
2. Harus
menjual barang konsinyasi
3. Harus
memisahkan secara fisik barang
konsinyasi dengan barang dagangan lainnya
4. Mengirimkan
laporan berkala mengenai kemajuan
penjualan barang konsinyasi
Akuntansi
Konsinyasi
1. Transaksi
konsinyasi harus diikthisarkan terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi
harus dihitung terpisah dari laba penjualan reguler
Transaksi
konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain
Kegiatan konsinyasi
melibatkan 2 belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner. Oleh karena itu
akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak. Akuntansi yang
diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
Akuntansi oleh Pengamanat
Akuntansi oleh
pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah dan
metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi
yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:
I.
Metode Terpisah
Didalam metode
ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut
maka pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan kegiatan konsinyasi juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “Barang Konsinyasi”.
Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang
konsinyasi dan dikredit dengan pendapatan yang berhubungan dengan barang
konsinyasi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening “Barang
Konsinyasi” adalah:
Pendebitan
Pendebitan
terhadap rekening ini terdiri atas:
-
Harga pokok barang konsinyasi yang
dikirim
-
Biaya pengiriman barang-barang
konsinyasi
-
Biaya yang berhubungan dengan barang
konsinyasi yang dibayar oleh komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat.
Termasuk didalam kelompok ini misalnya komisi, biaya perakitan dan sebagainya.
Pengkreditan
Pengkreditan terhadap
rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan barang konsinyasi.
Apabila seluruh barang
konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan
laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila bersaldo debit). Apabila pada
akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya
disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara
terpisah dari persediaan yang ada di gudang (didisclosure).
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh
pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu:
a) Pengiriman
barang konsinyasi
b) Pembayaran
biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
c) Menerima
laporan pertanggungjawaban dari komisioner
d) Menerima
pembayaran dari komisioner
II.
Metode Tidak Terpisah
Didalam metode
ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba (rugi)
dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang
berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya
yang reguler.
Pada
umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam metode ini hanya
mencakup 3 transaksi, yaitu:
a. Pembayaran
biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
b. Menerima
laporan pertanggungjawaban dari komisioner
c. Menerima
pembayaran dari komisioner
Akuntansi oleh Komisioner
Akuntansi oleh
komisioner dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah dan
metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi
yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:
I.
Metode Terpisah
Didalam metode
ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut
maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner juga
harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya
tersebut adalah rekening “Barang Komisi”. Rekening ini akan didebit dengan
biaya yang berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang
berhubungan dengan barang komisi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap
rekening “Barang Komisi” adalah:
Pendebitan
Pendebitan
terhadap rekening ini terdiri atas:
-
Biaya perikatan
-
Jumlah yang harus dibayarkan kepada
pengamanat
Pengkreditan
Pengkreditan terhadap rekening barang
komisi adalah hasil penjualan barang komisi. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat
hanya mencakup 4 transaksi, yaitu:
a.
Membayar
biaya angkut
b.
Menjual
barang komisi
c.
Mengirim
laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat
d.
Mengirim
pembayaran kepada pengamanat komisioner.
II.
Metode
tidak terpisah
Didalam
metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan tidak dipisahkan
dengan laba atau rugi dari kegiatan yang reguler. Oleh
karena itu, pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan
kegiatan komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang
berhubungan kegiatan reguler.
Metode Pencatatan Penjualan
Konsinyasi
Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat
penjualan terhadap barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada
pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas
penjualan barang-barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan reguler.
Sedangkan untuk metode administrasi barang dagangan,
terdapat dua alternatif, yaitu metode perpectual dan physic. Apabila transaksi
konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun yang
dipakai, pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening “barang-barang konsinyasi”.
Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka
pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam “memorandum”. Untuk setiap
perjanjian dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan
pada konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang-barang konsinyasi yang
merupakan persediaan bagi konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening
kontrol untuk tiap-tiap konsinyi atau satu rekening kontra dibuat untuk
transaksi konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila konsinyor memerlukan
rekening pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk tiap-tiap
konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi
harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-masing
konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi dan semua
biaya yang berkaitan dengan konsinyasi.
Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka
rekening ini dikredit. Laba atau rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya
dipindah bukukan dari perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke perkiraan laba
rugi biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan
apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan dengan
transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka
pendapatan dan biaya penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang
mengikhtisarkan kegiatan usaha bersama.
Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat
jurnal, maka perlakuan akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan
dalam:
1)
Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas.
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi
tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan menyusun laporan keuangan
diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang
harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan
barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak
konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut:
a.
Pencatatan
pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
Tabel 1
Perbedaan
Pencatatan pada Buku Konsinyor
Transaksi
Penjualan Konsinyasi Dicatat Secara Terpisah
Antara
Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode
Perpectual
|
1)
Pengiriman
barang-barang konsinyasi
Barang-barang
konsinyasi xx
Persediaan
produk jadi xx
2)
Dibayar
ongkos angkut pengiriman
Barang-barang
konsinyasi xx
Kas
xx
3)
Diterima
perhitungan penjualan
a.
Mencatat
hasil penjualan
Piutang
dagang xx
Penjualan
konsinyasi xx
b.
Mencatat
harga pokok penjualan hpp konsinyasi xx
Biaya
penjualan konsinyasi xx
Barang-barang
konsinyasi xx
4)
Penerimaan/pengiriman
uang kas dari konsinyi
Kas
xx
Piutang
dagang xx
5)
Menutup/memindahkan
kas saldo
Rekening pengiriman barang-barang konsinyasi
ke rugi laba
|
Metode
phisik
|
1)
Pengiriman barang-barang
konsinyasi
Barang-barang konsinyasi xx
Pengiriman barang-barang konsinyasi xx
2)
Dibayar ongkos angkut
Barang-barang konsinyasi xx
Kas xx
3)
Diterima perhitungan penjualan
a.
Mencatat hasil penjualan
Piutang dagang xx
Penjualan konsinyasi xx
b.
Mencatat harga pokok penjualan
Hpp konsinyasi xx
Biaya penjualan konsinyasi xx
Barang-barang konsinyasi xx
4)
Penerimaan/pengiriman uang kas
dari konsinyi
Piutang dagang xx
5)
Penutup/memindahkan
kas saldo
Pengiriman barang-barang konsinyasi xx
Rugi-laba xx
|
Didalam laporan perhitungan rugi laba, saldo
rekening pengiriman barang-barang konsinyasi dikurangkan dari jumlah barang
yang tersedia untuk dijual di dalam menentukan besarnya harga pokok penjualan reguler. Jurnal demikian
tetap dibuat meskipun tidak ada barang yang terjual sampai dengan akhir tahun
buku yang bersangkutan.
b.
Pencatatan
pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi
perjalanan biasa.
-
Penyerahan
Barang Kepada Pihak Konsinyi. Disini Pihak Konsinyi Mencatat Penerimaan Barang
Atas Konsinyi Dengan Suatu Memorandum Dalam Buku Harian Atau Dalam Buku
Tersendiri Yang Diselenggarakan Untuk Tujuan Ini.
-
Beban
Pihak Konsinyi Yang Harus Ditetapkan Pada Konsinyasi Akan Dijurnal Sebagai
Berikut:
Konsinyasi Masuk Xx
Kas Xx
-
Penjualan
oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut:
Kas xx
Konsinyasi
masuk xx
-
Komisi
atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai
berikut:
Konsinyasi masuk xx
Komisi atas penjualan konsinyasi xx
-
Pengiriman
uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, akan
dijurnalkan sebagai berikut:
Konsinyasi masuk xx
Kas xx
c.
Pencatatan
pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah
dari transaksi penjualan biasa.
Tabel 2
Transaksi
Penjualan Konsinyi tidak Diselenggarakan Terpisah
Antara
Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode perpectual
|
1)
Pengiriman
barang-barang konsinyasi
Barang-barang konsinyasi xx
Persediaan produk jadi xx
2)
Dibayar
ongkos angkut
Pengiriman ongkos angkut xx
Kas xx
3)
Diterima
perhitungan penjualan
a.
Mencatat
hasil penjualan
Piutang dagang xx
Hasil penjualan xx
b.
Mencatat
harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan xx
Barang-barang konsinyasi xx
c.
Menghapus
saldo rekening pengiriman barang-barang pada akhir periode tahun buku untuk
barang-barang yang telah terjual
4)
Penerimaan/pengiriman
uang kas
Kas xx
Piutang dagang xx
|
Metode
phisik
|
1)
Pengiriman barang-barang konsinyasi
Barang-barang konsinyasi xx
Pengiriman barang-barang konsinyasi xx
2)
Dibayar
ongkos angkut pengiriman
Ongkos angkut xx
Kas xx
3)
Diterima
perhitungan penjualan
a. Mencatat hasil penjualan
Piutang dagang xx
Hasil penjualan xx
b. Mencatat harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan xx
Barang-barang konsinyasi xx
c. Menghapus saldo rekening pengiriman
barang-barang pada akhir periode tahun buku untuk barang-barang yang telah
terjual
4)
Penerimaan/pengiriman
uang kas
Kas xx
Piutang dagang xx
|
Jurnal untuk menghapuskan saldo rekening pengiriman
barang-barang konsinyasi dan rekening. Barang-barang konsinyasi tidak perlu
dibuat pada metode phisik apabila pada saat pengiriman barang tidak dicatat
dalam buku jurnal, akan tetapi dalam bentuk memorandum saja.
d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak
diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
-
Penyerahan
barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.
-
Beban
pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.
Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak
konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit
perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan.
-
Penjualan
oleh pihak konsinyi.
Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti
pada penjualan biasa. Masing-masing ayat jurnal penjualan disertai dengan
sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyor,
untuk barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan harga pokok
penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.
-
Komisi
atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.
Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal
untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi. Pendapatan atas penjualan
konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi sebagai akibat dari
ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi.
Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada
pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit
perkiraan kas.
2) Pencatatan untuk konsinyasi tidak
terselesaikan dengan tuntas.
Apabila
pihak konsinyor perlu menyusun laporan
keuangan pada akhir periode
akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau
belum semuanya barang-barang konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka
diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk
belum selesai dengan tuntas sampai akhir periode akuntansi.
Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi
konsinyasi diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
Pada akhir periode fiskal konsinyor
membukukan laporan penjualan konsinyasi, agar ia dapat membukukan laba atau
rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi sampai tanggal tersebut. Metode
pencatatan terhadap transaksi konsinyasi dicatat dengan cara seperti dalam
perjanjian konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas, hanya besarnya penjualan
konsinyasi dicatat sebesar jumlah barang-barang konsinyasi yang terjual.
Pencatatan barang-barang yang telah dikeluarkan oleh konsinyor maupun konsinyi
yang berkaitan dengan penjualan barang-barang konsinyasi harus dialokasikan
masing-masing pada barang-barang yang telah terjual maupun barang-barang yang
belum terjual.
Penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang
semula dibukukan dengan mendebet perkiraan barang-barang konsinyasi, pada saat
penjualan dilakukan saldo barang konsinyasi dikredit sebesar harga pokok
barang-barang konsinyasi yang dijual oleh konsinyi. Hal ini menyebabkan
perkiraan barang-barang konsinyasi masih mengandung saldo debet. Saldo debet
ini menyatakan harga pokok biaya-biaya lain yang dibebankan pada barang-barang
konsinyasi yang belum terjual. Saldo dalam perkiraan barang-barang konsinyasi
dicantumkan dalam neraca sebagai bagian dari persediaan akhir perusahaan.
b. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi
tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
Apabila transaksi konsinyasi pencatatannya tidak
ditetapkan tersendiri atau disatukan dengan transaksi penjualan biasa, maka
pihak konsinyor membukukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan hasil penjualan konsinyasi ke dalam buku-buku pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan biaya-biaya yang
bersangkutan. Namun apabila barang-barang konsinyasi yang dititipkan pada
konsinyi belum terjual, maka biaya-biaya tersebut harus ditangguhkan
pembebanannya. Jika konsinyor menggunakan metode perpectual, maka penyerahan
barang-barang kepada konsinyi dicatat dalam memorandum. Apabila diterima
laporan perhitungan penjualan dari konsinyi, diperlakukan sama seperti bila
terjadi penjualan regular pos jurnal pada saat tutup buku disertai dengan pos
jurnal yang menangguhkan biaya-biaya yang berkaitan dengan produk yang belum
terjual, yaitu dengan mendebet perkiraan biaya yang ditangguhkan pembebanannya
sebesar alokasi biaya untuk barang yang belum terjual dan mengkredit perkiraan
biaya-biaya yang masih melekat pada produk yang belum terjual.
Sedangkan jika memakai metode phisik, maka penyerahan
barang-barang kepada konsinyi yang semula dicatat dalam memorandum, pada saat
diterima laporan perhitungan penjualan dari konsinyasi, diperlakukan sama
seperti bila terjadi penjualan reguler. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan
konsinyi yang masih melekat pada produk yang belum terjual, maka bagian biaya
tersebut dijurnal dengan mendebet barang-barang konsinyasi, sejumlah biaya yang
masih melekat produk yang belum terjual. Pada akhir periode, harga pokok barang
konsinyasi yang belum terjual dan biaya angkut yang dikeluarkan konsinyor, yang
masih melekat pada produk yang belum terjual akan dikredit dan barang-barang
konsinyasi didebet, sehingga saldo barang-barang konsinyasi menunjukkan harga
pokok barang-barang konsinyasi serta biaya-biaya yang masih melekat pada
barang-barang konsinyasi yang belum terjual.
c. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi
dicatat secara terpisah dan tidak dicatat secara terpisah dari transaksi
penjualan biasa.
Tabel 3
Jika
Transaksi Dicatat Secara Terpisah dan
Tidak
Dicatat Secara Konsinyi
Transaksi-Transaksi
|
Apabila transaksi konsinyasi dicatat secara
terpisah
|
Apabila transaksi konsinyasi tidak dicatat
secara terpisah
|
Penerimaan
barang-barang konsinyasi
|
memo
|
memo
|
1.
Penjualan
tunai
|
Kas ……………….. xx
Barang komisi …….xx
|
a)
Kas………xx
Penjualan……xx
b)
Pembelian….xx
Hutang………xx
|
2.
Dibayar ongkos angkut
|
Barang-barang komisi …xx
Kas.........…………….xx
|
Hutang……..xx
Kas…………..xx
|
3.
a.
Perhitungan
komisi atas hasil penjualan barang-barang komisi
b.
Pengiriman
perhitungan
dan sekaligus pengiriman cek hasil penjualan
|
a.
Barang-barang
komisi….xx
Pendapatan
komisi…….xx
b.
Barang-barang
komisi….xx
Kas………………...…..xx
|
Hutang……xx
Kas…………xx
|
Proses pencatatan selanjutnya, yaitu penutupan rekening-rekening nominal
ke rekening rugi laba serta pemindahan saldo laba atau rugi ke laba yang
ditahan dilakukan seperti biasa.
1.
Barang-barang
konsinyasi yang dikembalikan
Apabila barang-barang konsinyasi dikembalikan kepada
pengamanat (consignor), maka rekening barang-barang konsinyasi harus dikredit
dengan harga pokok barang-barang yang bersangkutan. Biaya-biaya yang
berhubungan dengan aktivitas untuk menjual barang-barang tersebut (ongkos
angkut, biaya pengepakan, biaya perakitan dan biaya pengiriman kembali), harus
dibebankan kepada pendapatan untuk periode yang bersangkutan. Biaya-biaya yang
terjadi itu tidak dikapitalisasi sebagai bagian harus pokok barang-barang yang
dikembalikan atau tidak perlu ditangguhkan pembebanannya, karena tidak
memberikan manfaatnya dimasa yang akan datang. Dalam hal barang-barang
dikembalikan karena rusak, sehingga manfaatnya tidak lagi sebanding dengan
harga pokoknya, maka penurunan nilai itu harus diakui sebagai kerugian. Jika
biaya-biaya perbaikan diperlukan untuk dapat menjual barang-barang tersebut,
maka biaya perbaikan (reparasi) demikian harus diakui sebagai biaya periode
yang bersangkutan.
2.
Uang
muka konsinyasi
Apabila dalam transaksi konsinyasi, konsinyor mengharuskan pembayaran
uang muka terhadap barang-barang konsinyasi yang dikirimkan kepada konsinyi,
maka penerimaan uang muka tersebut dapat dijurnal sebagai berikut:
Kas …………………. xx
Uang muka
konsinyi…………………… xx
Uang muka dari konsinyi ini, harus disajikan
sebagai utang dalam neraca sampai terjadi pelunasan barang konsinyasi, maka
pada saat pelunasan dijurnal sebagai berikut:
Kas ………………………….. xx
Uang muka konsinyi
….....……… xx
Piutang konsinyi
…………….……xx
Prosedur-prosedur yang harus digunakan konsinyor jika
menghendaki penyajian informasi yang lebih lengkap baik mengenai penjualan
konsinyasi maupun penjualan biasa, adalah dengan melakukan pencatatan transaksi
penjualan konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa. Sedangkan
untuk penyajian di dalam laporan perhitungan laba rugi dapat dilakukan dengan
cara:
a) Menggunakan data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi secara
terpisah dari transaksi penjualan biasa.
b) Data-data penjualan, harga pokok penjualan
dan biaya penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar
dengan data penjualan biasa. Pelaporan demikian dipakai apabila transaksi
penjualan barang konsinyasi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan
distribusinya.
c) Menyajikan data transaksi penjualan
konsinyasi di dalam laporan perhitungan laba rugi, dengan melaporkan
laba atau rugi penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjualan dan biaya
yang bersangkutan, yaitu dengan jalan menambahkan atau mengurangkan laba rugi
konsinyasi dari laba kotor penjualan biasa.
2.2 Konsinyasi Pada Penjualan
Buku Di Toko Buku Ramedia
Kasus:
Penerbit Pro-U Media yang berada di Jogjakarta
merupakan salah satu penerbit yang produktif dalam menghasilkan buku-buku yang
berkualitas. Sesuai misinya, yaitu ‘tidak sekedar menerbitkan buku, tapi
menerbitkan gagasan dan cita-cita’ penerbit ini selalu menghasilkan buku yang
banyak peminatnya. Penerbit pro-U Media hendak memperluas pemasaran buku-buku
hasil terbitannya. Untuk itu, penerbit bekerjasama dengan pihak toko buku yang
ada di seluruh wilayah Indonesia untuk dapat memasarkan buku-buku terbitannya,
termasuk di kota Palu. Salah satu toko yang bekerjasama dengan penerbit Pro-U
Media adalah toko buku Ramedia yang berlokasi di Jl. Hasanudin Palu.
Untuk bulan Oktober 2011, penerbit mengirimkan buku
kepada TB Ramedia atas dasar konsinyasi sebanyak 500 eksampelar. Isi perjanjian
konsinyasi adalah:
1. Pro-U Media akan mengirimkan buku
kepada TB Ramedia
2. TB Ramedia diberikan komisi
sebesar 20% dari penjualan.
3. Semua biaya angkut yang
berhubungan dengan barang konsinyasi ditanggung konsinyor/mendapat penggantian.
Harga pokok buku adalah Rp. 35.000/eks. Dan harga
jualnya adalah Rp. 59.900/eks. Pihak penerbit menanggung biaya pengepakan
sebesar Rp. 125.000 dan biaya pengiriman buku sebesar Rp. 2.500.000. Pihak TB
Ramedia menanggung biaya pengangkutan sebesar Rp. 150.000.
Selama bulan Oktober sampai pertengahan bulan Desember,
semua buku laris terjual.
Sehingga hasil penjualan yang menjadi hak penerbit
adalah :
Penjualan 500 x Rp 59.900 = Rp 29.950.000
Komisi 20% =
Rp 5.990.000
Biaya angkut =
Rp 150.000
=
Rp 6.140.000
Yang menjadi hak penerbit = Rp 23.810.000
Jurnal yang dibuat oleh penerbit Pro-U Media adalah:
Untuk pencatatan
transaksi ini, menggunakan metode tidak terpisah baik untuk konsinyor ataupun
konsinyi.
1) Akuntansi untuk konsinyor
Pencatatan terhadap
transaksi kasus diatas adalah:
a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang
konsinyasi.
Transaksi ini akan dicatat:
Biaya Transport Rp.
150.000,00,-
Kas Rp.
150.000,00,-
b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner.
Pada saat menerima laporan pertanggungjawaban tersebut
konsinyor akan mengetahui 3 hal, yaitu:
-
Penjualan barang
konsinyasi
-
Biaya yang
berhubungan dengan konsinyasi
-
Pembayaran yang akan
diterima dari konsinyi
Transaksi
ini akan dicatat:
Piutang
– Konsinyi Rp.
23.810.000,00,-
Biaya Rp. 6.140.000,00,-
Penjualan Rp.
29.950.000,00,-
c. Menerima pembayaran dari konsinyi
Transaksi ini akan dicatat:
Kas Rp.
23.810.000,00,-
Piutang
– Konsinyi Rp.
23.810.000,00,
2) Akuntansi untuk konsinyi
Pencatatan terhadap
transaksi kasus diatas adalah:
a. Membayar biaya angkut/perakitan.
Transaksi ini akan dicatat:
Utang – Konsinyor Rp.
150.000,00,-
Kas Rp.
150.000,00,-
b. Menjual barang komisi
Transaksi ini akan dicatat:
Kas Rp.
29.950.000,00,-
Penjualan Rp.
29.950.000,-
c. Mengirim pembayaran kepada konsinyor
Transaksi ini akan dicatat:
Utang – Konsinyor Rp.
23.810.000,00,-
Kas Rp.
23.810.000,00,-
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, kesimpulan makalah ini adalah :
Konsinyasi merupakan
penyerahan barang oleh
pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas
barang tersebut tetap berada di tangan
pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan
konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang
menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat,
sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi,
komisioner.
Konsinyor (Consignor) adalah
pihak yang memiliki
barang. Sedangkan Konsinyi (Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan
barang.
Konsinyasi pada
penjualan buku oleh penerbit Pro U-Media dan TB Ramedia berdarakan pada
perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya. Baik tanggungan biaya, keuntungan,
serta metode pencatatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Makalah Akuntansi " Laporan Auditor Atas Pertimbangan Kemampuan Going Concern Entitas Dan Laporan Auditor Bentuk Baku " ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Auditor mempunyai tanggung jawab untuk menelaah transaksi dan peristiwa yang terjadi setela...
-
BAB I PENDAHULUAN Able Construction Company yang terlibat dalam kontrak konstruksi jangka panjang, mengakui laba dengan menggunakan ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi dan kebijakan dalam bisnis sangatlah diperlukan untuk keberlangsungan bisnis itu se...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pasti mempunyai aktiva tidak berwujud yang digunakan untuk kegiatan oper...
-
DI S U S U N OLEH : KELOMPOK 4 HARYATI SAPUTRI (110420040) IRWAN (110420056) MUDH...
-
“MAKALAH PENGAUDITAN II” AUDIT ATAS SALDO KAS (AUDIT OF THE CASH BALANCES) Disusun OLEH : KELOMPOk ...
Blogger templates
Labels
GREETING
Labels
Archive
-
▼
2013
(14)
-
▼
Desember
(12)
- Amanat Ali SRGMP 07-Mitwa
- Ajab Si - by Amanat Ali in india
- Judul: Tum Hi Ho Penyanyi: Arijit Singh Penata Mus...
- KONSINYASI
- Kumpulan Templates terbaru 2013
- JASA ATESTASI, KOMPILASI DAN REVIEW, JASA KONSULTA...
- Laporan Auditor Atas Pertimbangan Kemampuan Going ...
- AUDIT ATAS SALDO KAS (AUDIT OF THE CASH BALANCES)
- AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN & PERGUDANGAN
- AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI...
- PENELAAHAN PERISTIWA KEMUDIAN DAN PENEMUAN FAKTA K...
- AKTIVA TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSET))
-
▼
Desember
(12)

