BAB I
PENDAHULUAN
Able
Construction Company yang terlibat dalam kontrak konstruksi jangka panjang,
mengakui laba dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Untuk
membiayai operasinya, able meminjam dana dari Bank dan setuju menaati akad
pinjaman restriktif yang tergantung pada laba yang dilaporkan dari kontrak
jangka panjang itu. Metode persentase penyelesaian mewajibkan, salah satunya
suatu perjanjian dengan persyaratan yang baik dan dapat diberlakukan., metode
estimasi biaya yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan kontrak, dan pengakuan
kerugian pada saat kerugian itu terjadi. Sebagai bagian dari audit Able,
auditor membaca kontrak atas semua proyek yang berlangsung, menguji biaya yang
dikeluarkan hingga tanggal tersebut, dan meniali profitabilitas akhir dari
kontrak, termasuk membahasnya dengan manajemen . bagian yang signifikan dari
memverifikasi laba menurut metode persentase penyelesaian adalah mengaudit
biaya yang dikeluarkan.
Pada tahun berjalan, catatan dan
skedul manajemen berkenaan dengan proyek mengindikasikan bahwa semua proyek
akan menghasilkan laba, untuk setiap proyek, terdapat skedul terpisah yang
menunjukkan estimasi total pendapatan dari proyek tersebut, biaya yang
dikeluarkan dalam periode berjalan, biaya yang dikeluarkan hingga saat ini,
estimasi total biaya, persentase penyelesaian, dan laba yang diakui pada
periode berjalan. Auditor membahas setiap proyek dengan manajemen, melaksanakan
pengujian audit untuk mendukung skedul , dan menyimpulkan bahwa pendapatan ,
beban, serta laba telah dinyatakan secara layak. Laba yang dilaporkan akan
memungkinkan Able untuk memenuhi beberapa akad restriktif dalam perjanjian
pinjamannya di bank.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
AKUN – AKUN DALAM SIKLUS
Siklus
akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber
daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali
modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden.
Empat karakteristik siklus akuisisi
modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun
adalah sebagai berikut :
- Secara relative hanya ada segelintir transaksi
yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali
sangat material.
- Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat
bersifat material. Akibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan )
ketika mengaudit akun – akun tersebut.
- Ada hubungan legal antara entitas klien dan
pemegang saham, obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa.
- Ada hubungan langsung antara akun deviden dan
bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga,
auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang berbunga
terkait.
Akun – akun
dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis
yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua
perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga
memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Karakteristik unik dari siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
mempengaruhi cara auditor memverifikasi akun – akun dalam siklus. Siklus ini
sering kali melibatkan akun – akun berikut :
1.
Wesel bayar 10.
Modal disetor diatas nilai pari
2.
Hutag kontrak 11. Modal
donasi
3.
Hipotek 12. Laba ditahan
4.
Hutang obligasi 13.
Apropriasi laba ditahan
5.
Beban bunga 14. Saham
tresuri
6.
Bunga masih harus dibayar 15. Dividen yang diumumkan
7.
Kas di bank 16.
Hutang dividen
8.
Modal-saham biasa 17.Perusahaan
perorangan-akun modal
9.
Modal-saham preferen 18.Persekutuan-akun modal
|
|
|
|
Menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor
mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko
inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali
menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya
saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit
sepenuhnya.
Pada umumnya auditor juga menetapkan
risiko inheren pada tingkat yang rendah karena nilai akun yang benar biasanya
mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun
dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang
merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal
B.
WESEL BAYAR
Wesel bayar
(note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada umumnya
wesel diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi
ada juga yang leboh lama.Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan
property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti
sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap.
Pembayaran pokok dan bunga atas wesel
harus dilakuakn sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman. Untuk pinjaman
jangka pendek, pembayaran pokok dan bunga biasanya hanya akan di lakukan ketika
pinjaman itu jatuh tempo. Untuk pinjaman berjangka lebih dari 90 hari, biasanya
wesel mengharuskan pembayaran secara bulanan atau kuartalan.
Tujuan dari audit wesel bayar adalah
untuk menentukan apakah :
Ø
Pengendalian internal terhadap wesel
bayar sudah memadai
Ø
Transaksi pembayaran pokok dan bunga
yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai
dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
Ø
Kewajiban untuk wesel bayar dan
beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah dinyatakan secara layak
seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo. ( Nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada akun kewajiban ).
Terdapat empat pengendalian yang
penting terhadap wesel bayar :
Ø Otorisasi
yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung
jawab atas penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau
personil manajemen tingkat tinggi.
Ø Pengendalian
yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga. Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek
pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan,
departemen akuntansi harus nenerima salinan wesel itu, seperti ketika menerima
faktur vendor dan laporan penerimaan.
Ø Dokumen dan
catatan yang memadai. Mencakup
catatan pembantu dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah
dibayar oleh orang yang berwenang.
Ø Verifikasi
independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang
terinci harus direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan
catatn pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan
catatan yang terinci.
Pada waktu
yang sama, seseorang yang independen harus menghitung ulang beban bunga atas
wesel untuk menguji keakuratan penyimpanan catatan.
Prosedur
analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena
pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali
dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.
Prosedur
analitis untuk wesel bayar
|
Prosedur
Analitis
|
Kemungkinan
Salah Saji
|
|
Menghitung
ulang beban bunga atas dasar suku bunga rata – rata dan wesel bayar bulanan
secara keseluruhan
|
Salah
saji beban bunga dan bunga akrual atau
penghapusan wesel bayar yang beredar
|
|
membandingkan
setiap wesel yang beredar dengan tahun sebelumnya
|
Penghapusan
atau salah saji wesel bayar
|
|
Membandingkan
total saldo wesel bayar, beban bunga, dan bunga akrual dengan saldo tahun
sebelumnya
|
Salah saji
beban bunga dan bunga akrual atau wesel bayar
|
Prediksi
independen auditor mengenai beban bunga, dengan menggunakan rata – rata wesel
bayar yang beredar dan rata – rata suku bunga, akan membantu auditor
mengevaluasi kelayakan beban bunga dan juga menguji wesel bayar yang
dihilangkan. Jika beban bunga actual secara material jauh lebih besar dari estimasi
auditor, salah satu penyebab yang mungkin adalah pembayaran bunga yang dicatat
atas wesel bayar yang belum dicatat.
Tiga tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah 1. Wesel bayar yang ada telah dicantumkan (kelengkapan). 2. Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual
(keakuratan). 3.
Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai(penyajian dan pengungkapan)
C.
EKUITAS PEMILIK
Terdapat
perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan
terbuka dan perusahaan tertutup.
- Perusahaan tertutup. Dalam sebagian perusahaan tertutup , yang umumnya memiliki sedikit
pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan
akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi yang
dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan
ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen.
Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan
menghabiskan waktu yang sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik,
walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.
- Perusahaan terbuka. Bagi
perusahaan terbuka verifikasi atau ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiliki saham
sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang
utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup :
1. Modal dan saham biasa 2. Agio saham 3. Laba ditahan dan dividen yang
terkait
Menyajikan suatu tinjauan mengenai
akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun
itu adalah untuk menentukan apakah :
1. Pengendalian internal terhadap modal
saham dan dividen terkait sudah memadai
2. Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar,seperti
didefenisikan oleh enam tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi 3. Saldo ekuitas pemilik telah
dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti
didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
Akun ekuitas pemilik lainnya
diverifikasi dengan cara yang kurang lebih sama dengan cara yang diatas.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas
pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut
:
Otorisasi Transaksi yang Tepat karena
setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat material, banyak dari
transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas
pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :
- Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk
jenis ekuitas yang akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham
biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi
privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.
- Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali
saham biasa atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan
jumlah yang akan dibayar atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan
direksi.
- Pengumuman dividen ; dewan direksi harus
mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen
per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.
Penyimpanan Catatan dan Pemisahan
Tugas yang Tepat jika suatu perusahaan menyimpan catatan miliknya
sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal
harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemilik actual saham diakui dalam catatan
perusahaan
- Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang
saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan dividen
- Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
File Induk Modal Saham Pemegang
Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu waktu
tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan
sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File
tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran dividen.
Panitera Independen dan Agen
Transfer Saham setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar di bursa
saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk
mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera
independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai
dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
D. AUDIT MODAL
SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat
hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham :
Ø Transaksi
modal saham yang ada telah dicatat Auditor
dapat mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang terjadi
serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan
apakah semua transaksi telah dicatat.
Ø Transaksi
modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan
pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya
dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat
ke penerimaan kas. ( Dalam kasus saham treasuri, jumlahnya ditelusuri ke jurnal
pengeluaran kas ). Selain itu, auditor juga harus memverifikasi apakah jumlah
yang benartelah dikredit ke modal saham dan agio saham dengan mengacu ke akta
perusahaan untuk menentukan nilai pari atau ditetapkan modal saham.
Ø Modal saham
dicatat secara akurat Auditor
memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu
jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer
merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini. Jika agen
transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan pemerikasaan atas catatan saham
dan akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham,
pemeriksaan semua sertifikat yang dibatalkan, serta akuntansi untuk sertifikat
kosong.
Ø Modal saham
disajikan dan diungkapkan secara layak Sumber informasi
yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan
dengan penyajian dan pengungkapan
bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi
adalah akta perusahaan,notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai
transaksi modal saham.Keenam tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk
yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :
1. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian) 2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan) 3. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan) 4. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
adalah benar ada (keberadaan) 5.
Hutang dividen telah dicatat (kelengkapan) 6.
Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang
berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga
mencakup pembayaran bunga dan deviden.
Wesel bayar
(note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin dijamin
atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada umumnya wesel
diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada
juga yang leboh lama. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property
yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti
sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Pembayaran pokok
dan bunga atas wesel harus dilakuakn sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian
pinjaman.
Dalam
sebagian perusahaan tertutup , yang umumnya memiliki sedikit pemegang saham,
sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akujn modal saham
selama tahun berjalan. Sedangkan Bagi perusahaan terbuka verifikasi atau
ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan
individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun
ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka,
Auditor
sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio
saham : Transaksi modal saham yang ada telah dicatat, Transaksi modal
saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat, Modal saham
dicatat secara akurat, dan Modal saham disajikan dan diungkapkan secara
layak.
DAFTAR
PUSTAKA
Randol J.
ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA


Halo, nama saya Mia Mulyadi. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa lender online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA ) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.